Akhirnya, Jejak Membawa Kami Sampai ke Tujuan
Kupikir daerah ini istimewa, ternyata biasa saja. Bagiku, masih keren wilayah pecinan Semarang, sih. Ya mungkin karena aku asli Semarang dan sedang rindu pulang juga. Biasalah, sudut pandang subyektif selalu mengikuti, itu pasti. Mas Haris menunjukkanku klenteng pertama.
“Kita sudah sampai,” katanya. Lah, kok biasa saja, pikirku waktu itu. Kami diizinkan masuk oleh warga sekitar yang ada di klenteng. “Masuk saja, tidak apa-apa, kok,” sambut mereka ramah. Iya, kami dibebaskan untuk masuk sekadar melihat-lihat atau mengambil gambar orang-orang yang tengah beribadah. Dengan sedikit ragu, aku pun masuk ke dalam.
Memang naluri fotografer kali, ya. Aku ditinggalkan dan Mas Haris asyik membidik obyek foto. Aku yang memang masih merasa kikuk di dalam, akhirnya duduk mengobrol dengan salah seorang bapak2 paruh baya yang sepertinya keturunan China asli (terlihat dari wajahnya, sih hahaha). Aku menanyakan ini dan sekarang aku lupa apa yang telah aku tanyakan XD. Blogger macam apa saya ini hahahaha.
Oh ya, pertama kali masuk ada yang bikin keki dan kzl abis. Aku datang dengan menggunakan kacamata. Tetapi, ketika masuk ke klenteng Mas Haris bilang, “lepas saja kacamatamu itu, biar sama dengan mereka (Orang China),” -_________________________- Ini buka kali pertamanya sih aku diperlakukan seperti ini oleh orang-orang di sekitaranku. Mungkin, karena memang aku sipit dan sometimes sangat sipit kali, ya hahahaha.
Villa Dharma Bhakti, Petak Sembilan
Setelah cukup puas, kami menuju ke klenteng selanjutnya. Aku masih penasaran dengan sekitaran kawasan ini. Rasa-rasanya memang kawasan pecinan. Hanya saja, kalau dibandingkan dengan Semarang kawasann ini lterlihat lebih kumuh dengan gang-gang yang sangat sempit. Bahkan, ketika ada dua mobil berpapasan pun salah satu harus mengalah untuk ‘mojok’ supaya yang dari arah berlawanan bisa lewat.
“Ini, klenteng yang lebih besar dan lebih bagus,” kata Mas Haris setelah kami sampai di Villa Dharma Bhakti. “Aku lebih suka yang tadi,” kataku. Bagiku, klenteng sebelumnya yang aku lupa namanya memiliki kesan magis tersendiri. Memang kecil, sih. Tetapi, klenteng ini punya daya magis yang membuat mereka yang datang bisa langsung terhipnotis, sakral sekali.
Dan di klenteng ini, kami berdua bertemu dengan Mas Deli dari TelusuRI dan Mas Randy yang pernah menjadi pengacara di acara Sekoolah TelusuRI. Wah, dunia sempit, ya! Atau memang Jakarta yang terlalu sempit? Ah, mungkin aku yang mainnya kurang jauh, jadi ya ketemunya yang itu-itu saja wakakaka.
Di tulisan kali ini, aku pengen nulis tentang sejarah Imlek dll. Tapi, aku tak tahu banyak tentang itu. Jadi ya, batal aja deh hahahha daripada aku salah XD. Oh ya, tepat 15 hari setelah acara Imlek, akan ada perayaan Cap Go Meh yang jatuh papda tanggal 11 Februari, lho. Dan kata bapaknya yang aku ngajak ngobrol di atas, akan ada arak-arakan di kawasan Kota dan sekitarnya sebagai bentuk sukacita Imlek.
“Jalanan akan ditutup karena akan ada pawai. Ke sini saja, mbak,” kata Bapaknya.
Pengen lihat sih, tetapi sayangnya aku nggak bisa ke TKP huhu.. Sedih amat yak hahah. Its okay. Pasti akan banyak pengalaman lain yang bisa aku ceritakan di blog ini. Tunggu saja! 🙂
O
h ya, ternyata nuansa Imlek sama saja dengan lebaran, ya. Ada cara bagi-bagi angpao XD. Jadi, kawasan klenteng di Petak Sembilan benar-benar penuh dengan pengemis huhu. Sedih sih, liatnya. Tapi, mungkin memang sudah tradisinya seperti ini kali, ya.
Salam,
Jakarta Pusat
Wah pas banget nih semalam aku juga ke klenteng di kawasan Pecinan Semarang (aku bukan orang Semarang asli tapi selalu excited kalau ke Semawis) :Ddi Klenteng yang aku lupa namanya apa dan susah diinget2 itu aku sempat liat ada anak2 latihan nari. ini kali kedua aku ke situ, dulu pas ke klenteng yang sama suasananya sepi dan klentengnya tutup jadi ga bisa masuk. Untung kali ini bisa masuk jadi rasa penasaran tentang apa yang ada di dalam klenteng terjawab sudah.dhe-ujha.com (maaf komennya panjang & sok kenal) hahaha
LikeLike
Kebagian angpao nga sep? Hihi. Jaman kerja dulu bosku juga Tionghoa tiap tahun baru imlek dikasih angpao 😁😁
LikeLike
Hihi ayo main main ke klenteng mba buat pengetahuan XD
LikeLike
enggak mbaaa huwaaaa 😁😁😁😁
LikeLike
Ternyata seru juga ya sesekali jalan2 dikawasan pecinan..
LikeLike
Iya Mba Nurul seruuu banget apalagi kalau masuk ke dalem juga hehehe
LikeLike